Crosswords
Di siang hari yang cerah menemukan artikel di boredpanda
Artikelnya tentang tetangga yang naruh GoPro di mailbox rumahnya karena koran pagi yang dikirim ke rumahnya selalu datang dengan TTS yang sudah terisi lengkap. Setelah ditaruh GoPro, dia jadi tau kalo selama ini yang ngisi adalah tetangganya sendiri, kakek-kakek usia 80 tahun dan hidup sendiri.
Akhirnya si kakek ini dikirimin buku TTS secara rutin sama si tetangga ini sampai si kakek meninggal dunia. Artikel lengkapnya di sini
Kemudian aku teringat kakek aku. Haha.
Betapa attachnya beliau dengan TTS semasa hidup.
Dulu ada masa waktu masih sekolah, setiap Minggu pagi diajakin main ke rumah kakek.
Koran paginya selalu sudah dengan TTS terisi lengkap.
Minggu depannya I tried earlier, tetep aja udah keisi. Haha.
He wasn't googling the answers. He simply had dictionary.
Kamus saku berbagai bahasa. Serius.
Kadang dia nanya aku, tapi bukan karena dia tidak tahu jawabannya.
Dia cuma lupa.
Like, really?
I (might be) a nerd when I was little.
Aku ingat beli buku kotak-kotak untuk menulis halus/menulis latin untuk bikin TTS.
I gave it to my friends.
Silly.
Pas kuliah, temen-temen beli tabloid olahraga/gosip di abang loper depan kampus.
Aku beli TTS. 2-3 buku. TTS Kata dan TTS Angka.
I was happy.
#bahagiaitusederhana
For some close friend, they knew that I failed in Sudoku games easily.
"Tapi TTS Angka-mu kelar, gak pake salah lagi!"
Well guys, it kinda different things :))
Aku dan kakek mungkin tidak bisa dibilang dekat. Selain beda gender, usia pun beda banget.
He died in 2010 when I was in early 20's. He was old. Veteran perang.
Tapi aku suka karena dia menularkan hobinya ngisi TTS.
Makes me look smarter in society. Haha.
He like to asked about my friend. Are they good? Are they bad influence?
Him : "Punya banyak temen Cina gimana sih dek? Baik-baik atau sombong-sombong?"
Me : "Sama aja mbah kaya orang Jawa. Ada yang baik, ada yang gateli"
Dulu kampus tempat aku kuliah memang banyak didominasi anak-anak keturunan cina.
Dan mereka normal seperti manusia pada umumnya.
Memikirkan dia saja, aku berkaca-kaca.
Dari semua makam keluarga yang sudah meninggal, I like to see him. Taman Makam Pahlawan.
Karena akses mudah dan gak terasa horor. Haha.
Well, rest in peace, Mbah Kung! :)
Artikelnya tentang tetangga yang naruh GoPro di mailbox rumahnya karena koran pagi yang dikirim ke rumahnya selalu datang dengan TTS yang sudah terisi lengkap. Setelah ditaruh GoPro, dia jadi tau kalo selama ini yang ngisi adalah tetangganya sendiri, kakek-kakek usia 80 tahun dan hidup sendiri.
Akhirnya si kakek ini dikirimin buku TTS secara rutin sama si tetangga ini sampai si kakek meninggal dunia. Artikel lengkapnya di sini
Kemudian aku teringat kakek aku. Haha.
Betapa attachnya beliau dengan TTS semasa hidup.
Dulu ada masa waktu masih sekolah, setiap Minggu pagi diajakin main ke rumah kakek.
Koran paginya selalu sudah dengan TTS terisi lengkap.
Minggu depannya I tried earlier, tetep aja udah keisi. Haha.
He wasn't googling the answers. He simply had dictionary.
Kamus saku berbagai bahasa. Serius.
Kadang dia nanya aku, tapi bukan karena dia tidak tahu jawabannya.
Dia cuma lupa.
Like, really?
I (might be) a nerd when I was little.
Aku ingat beli buku kotak-kotak untuk menulis halus/menulis latin untuk bikin TTS.
I gave it to my friends.
Silly.
Pas kuliah, temen-temen beli tabloid olahraga/gosip di abang loper depan kampus.
Aku beli TTS. 2-3 buku. TTS Kata dan TTS Angka.
I was happy.
#bahagiaitusederhana
For some close friend, they knew that I failed in Sudoku games easily.
"Tapi TTS Angka-mu kelar, gak pake salah lagi!"
Well guys, it kinda different things :))
Aku dan kakek mungkin tidak bisa dibilang dekat. Selain beda gender, usia pun beda banget.
He died in 2010 when I was in early 20's. He was old. Veteran perang.
Tapi aku suka karena dia menularkan hobinya ngisi TTS.
Makes me look smarter in society. Haha.
He like to asked about my friend. Are they good? Are they bad influence?
Him : "Punya banyak temen Cina gimana sih dek? Baik-baik atau sombong-sombong?"
Me : "Sama aja mbah kaya orang Jawa. Ada yang baik, ada yang gateli"
Dulu kampus tempat aku kuliah memang banyak didominasi anak-anak keturunan cina.
Dan mereka normal seperti manusia pada umumnya.
Memikirkan dia saja, aku berkaca-kaca.
Dari semua makam keluarga yang sudah meninggal, I like to see him. Taman Makam Pahlawan.
Karena akses mudah dan gak terasa horor. Haha.
Well, rest in peace, Mbah Kung! :)
Comments
Post a Comment